Halaman

Arsip Blog

Selasa, 17 Juli 2012

Fairy Tail vs One Piece

 

Stadiun Magnolia siang itu begitu terik. Namun demikian, hal ini tak membuat semangat para penonton menurun. Ribuan suporter dari kedua belah pihak terus bersorak memberi dukungan pada jagoannya masing-masing meskipun laga belum dimulai.

Fairy Tail vs One Piece
a Fanfiction by Fanfista

Kedua kesebelasan masih bersiap di atas lapangan hijau, berdiri di posisi mereka masing-masing. Natsu dan Gagil, dua naga pembunuh dari kubu Tim Rumah, Fairy Tail berdiri di garis tengah, di sisi sebuah bola sambil menunggu tiupan peluit sang wasit sebagai tanda dimulainya pertempuran.

Di kubu tim tamu, One Piece, semuanya juga sudah bersiap menghadapi berbagai macam kemungkinan. Dan bila ada kesempatan, rencana-rencana serangan balikpun sudah ada di benak mereka. Luffy, sang kapten berlambang Topi Jerami itu berdiri tegap di depan gawang, bersiap untuk menjaganya dari serangan-serangan musuh.

"Natsu ...
Jangan terburu-buru" Ucap Gagil mengingatkan.
"Yaah, akan ku usahakan untuk lebih bersabar" Sahut Natsu dan ...

Prittt!!!!!!

Peluit tanda dimulainya pertandinganpun ditiup.
"Natsu!!!!!"
"Hieahh!!!!!" Natsu menggiring bola dengan cepat.

"Tahan dia!!!!" Teriak Nami yang juga ikut andil.

"Tak akan ku biarkan kau lewat!!!!!" Ushop melesat dengan sebuah sleding tackle ke arah Natsu yang berlari menggiring bola.
"Gagil!!" Namun, Natsu segera meloncat menghindar dan mengumpan bolanya ke Gagil yang berlari di sebelahnya.

"Heh, untunglah ...
Tadinya aku khawatir kalau Natsu tak akan bisa diajak kerja sama" Pikir makalov yang duduk di kursi pelatih.

"Serahkan padaku!!!" Kini giliran Gagil si Naga besi yang menggiring bolanya menuju garis pertahanan tim Topi Jerami. Namun tampaknya, jalan menuju sana tak semulus yang Gagil kira. Di depan, sudah tampak si Franky berdiri menghadang.

"Tak akan ku biarkan!!!" Sama seperti Ushop, Franky melesat dengan sebuah sleding tackle ke arah Gagil.

"Sial ..." Gagil melihat ke kanan kiri, tak ada satupun kawannya yang bebas untuk bisa diberi umpan.
Tak ada pilihan lain, Gagil mengumpan bolanya ke atas.

"Kena kau!!!!"
Buakkk!!!!!

Hantaman kaki Franky malah mengenai kaki Gagil.
"Rasakan itu ...
Bffff" Tiba-tiba Franky menahan sesuatu.

"Sakittt!!!!!!" Jelas saja, Franky menendang kaki Gagil yang berubah menjadi besi baja naga.

"Heh ..." Gagil meloncat ke atas, mencari posisi terbaik untuk menendang bola yang melayang di udara itu.
"Rasakan!!!
Tendangan besiku!!!!!" Gagil langsung menendang dari luar kotak penalty, jauh dari luar kotak penalty. Namun demikian, tendangannya sangat kuat dan terarah.

"Akan ku tahan!!!!" Luffy si kiper bersiap.
"Gomu Gomu no ...
Jet Pistol!!!!"

Gabuakhhh!!!!
Luffy menghantam bola itu hingga terpental jauh ke udara atas wilayah pertahanan Fairy Tail.
"Serang!!!!!!" Luffy memberi instruksi ke rekan-rekannya untuk melakukan serangan balik.

"Yaah!!!!" Sanji berlari jauh ke depan dan kemudian menggapai bolanya.

"Gawat!!
Tahan mereka!!!" Teriak Erza, sang kapten dari Fairy Tail yang berdiri sebagai gelandang tengah.

"Serahkan padaku!!!" Juvia berdiri menghadang Sanji.
"Tak akan ku biarkan kau mengganggu gawang yang dijaga tuan Grey!!!" Ucapnya.

"E..Eh ..." Mendadak Sanji memperlambat langkahnya.
"Aku jatuh cinta!!!
Maukah kamu ...
Kamu ..." Dia malah lupa pada bolanya.

"Aaaa!!!
Cinta Juvia cuma untuk tuan Grey!!!!" Teriak si wanita air.

"Bodoh kau!!!" Zoro bergerak cepat dan langsung meraih bolanya. Ia melanjutkan usaha dari rekan pecinta wanitanya itu dengan tetap membawa tiga pedang.

"Hei wasit!!
Emang bolah ya bawa pedang!???" Protes Lucy.
"Play on!" Ucap si wasit.
"..." Lucy tak mengerti.

"Rasakan ini!!!!
Teknik bola pedang!!!!" Zoro bersiap untuk menendang. Dan ...

Jbuakk!!!
tendangannya tepat mengenai bolanya, hingga membuat bola itu melesat menuju gawang yang dijaga oleh Grey.

"Akan ku tahan ...
Ice Make!!!!" Grey bersiap.

"Ice wall!!!!" Tiba-tiba gawangnya dilindungi oleh tembok es.

Jebb ...
Bola itupun hanya menancap di tembok es yang diciptakan oleh Grey.

"Uaaaaa!!!!!!!!" Para penonton tak henti-hentinya bersorak.

"Hei wasit, apa-apaan gawangnya itu!??" Protes Zoro.
"Play on!!!" Ucap si wasit.
"Ku bunuh kau!!" Zoro emosi.

..........

Tak terasa empat puluh lima menit telah berlaru, dan ...
Priitttt!!!!!!
Wasit meniup pluit sebagai pertanda berakhirnya babak pertama.

Setelah itu, kedua pihakpun pergi ke ruangan masing-masing untuk beristirahat selama lima belas menit dan sekaligus mengatur strategi baru.

Di kubu Fairy Tail ...
"Pertahanan mereka kuat juga ..." Ucap Elfman.
"Hah!! Ini baru permulaan, di babak selanjutnya, akan ku cetak sepuluh gol!!!" Ucap Natsu bersemangat.

"Kalian, tak usah semuluk-muluk itu ..." Ucap si pelatih, master Makalov.
"Asal bisa memasukan satu gol, itu sudah cukup ...
karena aku yakin, Grey pasti bisa menahan setiap tembakan lawan" Ucapnya.
"Mm, aku akan berusaha" Ucap Grey.
"Lalu, Juvia, Lucy, aku ingin kalian menahan lelaki bernomor punggung 87 itu" Pinta Makalov meminta dua atlet wanitanya untuk menahan pergerakan Sanji.
"Eh? Kenapa kami berdua?"
"Karena kalian perempuan, sejauh yang ku lihat sepertinya striker mereka lemah pada perempuan" Jelas Makalov.
"Lalu kenapa Erza tak disuruh juga??" Tanya Lucy lagi.
"Mmm?" Master terdiam sambil melirik ke Erza.
"Tidak mungkin" Ucapnya kemudian.

"Hah, pokoknya akan ku cetak sepuluh gol" Ucap Natsu.

..........

Di kubu One Piece ...
"Oaaahh, gawang musuh kuat sekali!!!"
"Sanji!!!! Kami semua mengandalkanmu!!!
Cuma tendanganmu yang bisa menembusnya!!!" Teriak Nami.
"Na-Nami-san ...
Maafkan aku ...
Di babak berikutnya, aku akan berusaha" Ucapnya.

..........

Beberapa lama setelahnya, babak keduapun dimulai ...

Pritttt!!!!
Bunyi peluit telah bergema.

"Oaaaaaa!!!" Para penonton kembali bersorak.

"Ayo, koki payah ..." Zoro berdiri di garis tengah bersama dengan Sanji.
"Cih, jangan banyak bicara, pedang karatan" Zoro mengumpan bola ke sanji dan kemudian si koki menggiring bola itu maju ke depan.
"Kali ini, aku pasti bisa ..." Pikir sanji.

Namun di tengah jalan ...
"Tuan ..." Juvia memelas di hadapan Sanji.

"Ehhh ..." Sanji sempat memperlambat langkahnya. Namun ...
"Aku tak boleh tergoda!!!!" Sanji kembali bersemangat dan langsung melewatinya.

Namun, lagi-lagi wanita cantik menghalanginya, Lucy ...

"Tuan ..." Wajah Lucy benar-benar manis kala itu.
"Aku tak tahan ..." Sanjipun pingsan sambil nosebleed.

"Bodohh!!!!" Teriak Nami.

"Bagus, ini kesempatan kita" Pikir Lucy dan bersiap untuk meraih bola.
Namun ...

Sattt!!!
Chopper yang sudah berubah ke mode rusa kutub berlari sambil membawa bolanya.
Ia sungguh hebat, melewati setiap pemain tim tuan rumah dengan begitu lincahnya.

Hingga akhirnya, kini Chopper berhadapan satu lawan satu dengan Grey ...

"Tak akan ku biarkan!!!" Grey bersiap.
"Ice Make ...
walll!!!" Lagi-lagi Gray membuat sebuah dinding yang melindungi gawangnya. Akan tetapi, Chopper tidak gentar dan tetap bersiap untuk menendang.

"Percuma!!" Ucap Grey.
Namun di luar dugaan ...

"!!!"

Chopper malah menendang bola itu ke atas.
"Apa!???"

Dan setelah menendang, Chopper terus melaju menuju gawang.
"Hiaahhh!!!!" Dengan tandung rusa kutubnya, ia menghancurkan dinding es yang menutupi gawang Fairy Tail.
"Ini bukan apa-apa, es di kampung halamanku jauh lebih kuat dari ini" Ucapnya.

"Ti-tidak mung ..." Grey hanya terpaku.

"Sekarang!!!!" Chopper memberi aba-aba.

Saattt ...
Ushop meloncat dan menggunakan bola itu sebagai peluru ketapelnya.
"Rasakan ...
Usball fire ...
ATACK!!!!!!"

Jbuashhh!!!!!

Bola itupun menembus jala gawang Fairy Tail.

Prittt!!!
1-0 untuk kemenangan tim tamu.

"Hei, wasit, apa itu sah!!???" Lucy kembali protes.
"Play on" Ucap si wasit.
"Grrr!!" Lucy makin emosi.

"Huh ...
Sial ..." Keluh Loki.
"Jangan putus harapan begitu teman-teman ...
Masih ada kesempatan" Ucap Erza, sang kapten.
"Aye!!!" Ternyata Happy juga ikut main.

..........

Menit demi menit berlaru, pertempuran sengit terus berlanjut. Namun, tak satupun dari mereka yang bisa menambah angka. Skor terus bertahan 1-0 hingga akhirnya di menit ke 86, tim Fairy Tail mendapat sebuah peluang emas ...

"Tenang Grey!!
Akan ku balaskan dendammu!!" Natsu berlari menggiring bola.

"Dendam?? =.=?" Grey pasrah.

"Yaah, akan ku tahan!!!" Luffy bersiap untuk menggunakan kekuatan terakhirnya untuk detik-detik terakhir.

"Tuan Natsu!!!
Aku juga akan membantumu membalas dendam Tuan Grey!!!" Juvia ikut-ikutan.

"Yahh!!
Ayo!!" Natsu terus berjuang, berlari melewati para pemain belakang tim Topi Jerami hingga akhirnya berada dalam posisi satu lawan satu dengan Luffy.

"Water Lock!!!" Juvia menyerang Luffy dengan penjara gelembung air.
"A-apa!??" Mendadak Luffy melemah.

"Ini gawat!!!" Teriak Nami.
"Sanji!! Zoro!! Lakukan sesuatu!!!
Robin!!!" Teriaknya.

"Akan ku ..." Robin bersiap, namun tiba-tiba ia menghentikannya.
"Ada apa!??"

"Kalau aku menggunakan tangan-tanganku, nanti Hands Ball!" Ucap Robin.
"LUpakan!!!
Paling wasitnya tak akan protes dan bilang Play on!!!"

"Kalau itu jelas melanggar" Ucap si wasit.
"Apa!?????"
"Ku bunuh kau!!!" Zoro naik pitam.

Kembali ke Natsu ...

Kini ia sudah berada di posisi yang sangat enak untuk menendang. Sementara Luffy, ia lemah terhadap air dan melemah di penjara Juvia.

"Baik, akan ku masukan!!!" Natsu bersemangat, berapi-api.
"Tendangan Naga Api!!!!"

Whusssss!!!!!

Tembakan bola berselimutkan api naga itupun melesat menuju gawang yang sudah tak bisa dijaga oleh Luffy lagi.

"Hieah!!!
Sedikit lagi!!!" Ucap Lucy.
"Ayo!!!" Tambak Gagil.
"Masuklah!!!"

Bola telah berada dua meter di depan gawang ...

"Sedikit lagi!!!
Ayo!!!" Master Makalov terbangun dari duduknya.

Bola telah berada satu meter di depan gawang ...

"!!!" Para penonton tercengang ...

Bola telah berada tiga puluh centi di depan gawang ...

"Gawat!!!" Para kru Topi Jerami tak bisa berbuat apa-apa.

Bola telah berada sepuluh centi di depan gawang ...

"Bhrushhh ..." Tiba-tiba bola itu hangus menjadi debu setelah berada satu centi di depan gawang.

"..." Semuanya terdiam.

"Ini bercanda kan"

"Hehe, tendanganku terlalu membara" Ucap Natsu bangga.

"..." Semuanya tak percaya.

"Pritttt!!!!!" Peluit panjang tanda pertandingan berakhirpun dibunyikan.
Dengan skor akhir 1-0, tim One Piece berhasil mengalahkan tim tuan rumah, Fairy Tail.

-The End-